CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Minggu, 20 September 2020

SAKIT RINDU

 Hi, jumpa lagi setelah lama banget gak nulis disini.....

Mau cerita sedikit boleh ? hehehe.. 2020 ini berasa berat banget ga sih ?
Kalau buat aku sendiri berat, karena bener-bener masalah datang silih berganti  

Bulan April ada kejadian yg buat aku bener-bener ngerasa bersalah banget ke diri aku dan doi tentunya karena keteledoran ku, tapi yasudah aku lewati dengan bener bener sabar banget sampai akhirnya Tuhan bantu dgn kasi ganti yg lebih baik. Astungkara

Dan itu bener-bener buat semuanya jadi runtuh, tapi kesini-kesini sadar kalau semua yg kita miliki cuma titipan aja. Pada akhirnya semua akan digantikan jadi yg lebih baik. 

Bulan Juli, jadi bulan yang begitu drama buat aku, karena Deva kena DBD (demam berdarah dengue). Sedih banget dengarnya apalagi Deva sendiri tinggal hanya bersama senior dan temannya yang notabene aku maklumi sangat sulit untuk bisa memberikan waktu untuk merawatnya secara intensif karena memiliki kesibukan masing-masing. Dan tdk ingin sama sekali memberatkan siapapun.

Keadaan Deva memburuk setelah 2 hari masuk rumah sakit, disini aku bener-bener ngerasa khawatir yang sampai yg namanya gak nafsu ngapa-ngapain, minta kabar secara intensif ke dia, walaupun memang gak berarti apa-apa karena sebenernya yang harusnya dilakukan adalah ada disana dan merawat secara intens, karena DBD ini jenis penyakit yg obatnya cuma minum air putih, sedangkan disana tidak ada yg menjaga dan mengingatkan dia untuk minum air putih setiap jam. 

Saat itu hari sabtu, aku ada janji untuk menginap dirumah salah satu kawan aku di daerah Marunda sana, sambil dengan perasaan yang tidak tenang aku menutupi itu semua didepan sahabat-sahabatku. Aku hanya bercerita kalau Deva sedang sakit. Namun paginya....... mendengar trombosit Deva semakin   menurun ke angka 9000 aku panik, sedih dan udah gak tau harus apa , cuma bisa berdoa. Akhirnya karena aku pikir semuanya harus bisa aku atasi, aku menelepon atasan ku langsung untuk meminta izin pergi ke Luar Kota untuk menjaga abang yang sedang sakit. Dengan nada lirih setengah panik, aku nekat untuk bicara itu, tapi syukurlah mereka sangat-sangat mengerti :') aku memesan tiket, dan meminjam uang Ajeng sahabat aku (karena bener cashless dan gak akan sempat ke ATM) untuk rapid tes yang kala itu sangat mahal :'D thank you Ajeng ! Aku pamit dengan sahabat-sahabat ku yang kasih aku semangat untuk melakukan itu . Awalnya aku pergi ke Lion Air Centre di Kalimalang, eh ternyata gak melayani hari Sabtu. Akhirnya aku kembali lagi ke RS Pertamina untuk drive thru rapid tes seharga Rp 350.000 yang hasilnya hanya perlu 15 menit. 

Selesai rapid test aku menuju Cibubur lagi, mencari obat China yang disarankan sahabat-sahabatku. Ku beli seharga Rp 300.000 , cukup mahal tapi tak apa :') aku langsung packing dan ternyata Ibunda Deva juga akan menyusul pukul 10 malam di Soekarno Hatta, karena damri berakhir pukul 18.00, aku memilih untuk bermalam di Bandara saja daripada menghabiskan biaya cukup banyak untuk GrabCar heehe.


Naik Damri jadi penumpang sendiri haha :D
Ini obat namanya Fu fang 

Aku dengan Bapak Sopir :p



Tiba di Bandara aku langsung checkin walaupun penerbangan ku pukul 04.30 esok hari hihi. Sampai akhirnya aku berbaring di kursi bandara menunggu waktu. 

Begini penampakan saat itu di Bandara, tetep ikuti prokes yaaa ^^

Singkat cerita aku sudah tiba di Palu, melaui transit di Makassar aku langsung menuju RS Bhayangkara Polda Sulawesi Tengah, hanya menaruh pakaian dan mandi dirumah salah satu kerabat Deva. Begitu tiba di rumah sakit rasanya sedikit lega karena sekarang lebih mudah memonitor keadaan Deva.

Begini keadaan Deva saat itu :(

Setiap jam diingatkan untuk minum air putih agar trombosit segera naik menuju normal. Ketika itu Deva dalam keadaan fase kritis, dimana badannya sudah tidak demam lagi, namun trombosit sedang merosot turun. Dalam keadaan seperti ini Deva memang perlu perawatan yg intensif. Harus minum air putih yang banyak, harus minum obat secara teratur. 

Syukurlah, atau semoga aja dengan kedatanganku bisa membuatnya lebih baik :p, disana aku menemani dari pagi hingga malam hingga akhirnya pada hari Rabu ada berita baik, Deva boleh dirawat di Rumah, dan pada hari itu juga aku harus balik ke Jakarta untuk melanjutkan pekerjaan yg sudah aku tinggalkan dari hari Senin. 

Ini beberapa foto-foto nya :D :

Ini dengan kakak sepupu aku (baju hijau) 

Foto yang menurut aku paling mengharukan :') badai pasti berlalu kalau dilalui sama-sama yaaa

Puji Tuhan, Deva sudah membaik, lega sekali. Jam 1400 aku harus sudah boarding. Dan bye bye hehehehehe :') aku sudah melakukan hal yang harus aku lakukan .....

Syukurlah Tuhan sudah selamatkan Deva dari DBD, terimakasih sudah memberi aku kesempatan untuk bisa menjenguknya. Semoga jauh dari penyakit apapun ya kita semua.....

Huft sungguh, rasanya kupikir ini sakit rindu :'D


Cibubur 20/9/20

Oming














                                                                                                                

Rabu, 25 Desember 2019

Berpindah

Halo, apa kabar ?
Hm hampir sangat lama ya aku tidak bercerita...
Terakhir adalah tentang pertama kali aku didatanginya ke Jakarta..

Oiya, sedikit cerita tentang perjalanan pendidikan ku di STIP, sudah 3 bulan berlalu aku lulus dari sekolah itu hehehe. Bahagia sekali, seperti merasa "aku adalah orang kuat yang bs melewati ini semua". Terimakasih Tuhan, bersyukurnya lagi, sebelum wisuda aku sudah diterima bekerja di sebuah perusahaan yaaa lumayan deh hehehe jadi gak nyusahkan orang tua lagi. Wisuda ku diadakan secara terpadu di Monas sana, yang datang adalah ibu dan bibi. Hm sedih sebenarnya, ada orang-orang yang kuharapkan bs hadir ternyata tidak bs hadir. Ya sudah lupakan, mungkin tuhan blm beri aku kesempatan untuk nikmati nikmat itu. 


Ini Waktu aku Sidang Senat terbuka
Terimakasih untuk datang ^^


3 bulan berlalu, aku sudah bekerja dan pindah dari rumah Nior Oktivan, sedih sekali harus meninggalkan banyak memori tentang baiknya keluarga mereka. Ajeng dan Desri juga sudah mendapatkan pekerjaan, syukurlah....

Hm... kembali lagi dengan perasaan yg gak henti-hentinya resah. Pekerjaan sudah, lulus sudah, apalagi ?

Jadi, sebelumnya dia pernah ku ceritakan tentang penempatannya. Ya, benar, Sulawesi Tengah (Palu), namun berbeda dengan penempatan di provinsi-provinsi lain yang sudah mendapatkan fungsi (jobdesc kali ye kerennya) masing-masing. Tapi ? disini ? tidak........

Sedihnya mereka (inc. dia) harus dibawa ke B***b dulu, entahlah kenapa bisa gitu, aku juga gak paham. Ternyata untuk mencari ketenangan itu susah ya :'D harus adaaaaa aja. 

Harapanku sebelumnya adalah aku bisa didatangi ke Jakarta sebagai pengganti kalau dia tidak hadir di saat hari istimewa ku itu. Tetapi yasudah, semuanya berantakan... dia harus berada disana kurang lebih 2 bulan. 

Begitu rasanya sedih, berat......selalu berdoa, biar cepet selesai dan aku bs bebas menikmati indahnya LDR :"D 

Berdoa sepanjang hari, berjanji..... huft tepat tanggal 23 Oktober 2019. Tengah malam ku di teleponnya, bahwa dia mutasi ke fungsi lain........dengan lirih aku menjawab "sungguh ini bukan sedang bermimpi" disitu aku langsung membuka kitab yang selalu aku baca dan bersyukur.......Terimakasih Tuhan, jawab semua doa dan keresahan umatmu ini.

Berlalu sudah tahapan ini, namun tiada kunjung mendapatkan waktu untuk berjumpa, sudah hampir 6 bulan lamanya. 

Disela-sela tugasku ke Samarinda sana, ku sempatkan untuk berpikir bagaimana caranya aku bisa tiba di Palu karena tidak mungkin rasanya aku berjalan tanpa semangat seperti ini. Ya akhirnya ku buat plan, dan akhirnya bisa terwujud.

5 Desember 2019, aku berangkat menuju Palu, tiba disana aku dijemputnya menggunakan mobil (yaaa walaupun dapat pinjam :p) lumayan bisa menahan aku dr dinginnya udara malam...


6 Desember 2019, aku sempatkan untuk beribadah bersama, selalu. Kemanapun aku singgah, ku sempatkan untuk pergi. Kemudian kami makan disebuah restoran sederhana. Pergi ke mall untuk membeli beberapa kebutuhan yang kurang.

7 Desember 2019, kami pergi habiskan untuk menonton, ya begitulah kiranya seperti pacaran biasa pada umumnya.Lalu merayakan ibadah Sarawasti bersama. Ya heheehe saraswati menjadi momen yang menurutku sedikit spesial karena 6 bulan lalu aku rayakan juga bersamanya di Semarang. Tapi dengan suasana yang sedikit berbeda.

Hehehe, kota Palu ini sepi pasca Tsunami, tapi sepertinya sudah mulai bangkit lagi, ya semoga saja selalu aman dan dilindungi Tuhan.
Huft, berkhayal-khayal, kira-kira berapa tahun lagi aku bs tinggal di tempat ini........ 

8 Desember 2019, aku harus kembali ke Jakarta......sedih, harus kembali dengan rutinitas dan harus kembali ke Samarinda lagi tgl 10 nya..Tampak kesedihanku dan deva sebelum berpisah lagi :'D 


Huftttttttt, beratttttt, beraattttttt, kembali menjalani LDR sejauh ini, tapi bersyukur masih banyak jalan untuk kami selalu berkabar...
Semoga sedikit demi sedikit semuanya engkau permudah Tuhan.


Terimakasih Kota Palu, tempatku berpindah selanjutnya setelah Kota Semarang yang kini aku tidak tahu kapan berkunjung menemuimu kembali. Terimakasih untuk Deva yang selalu menjadi semangat ku untuk menjalani semua kehidupan ini. Maaf kan aku yang tidak bisa lebih dari yg kulakukan sekarang...


Saatnya menabung lagi untuk perjalanan dan kejutan bahagia selanjutnya...:'D
Semangat bekerja dan meraih apa yang kita harapkan. 


"A man who always give you money means nothing. But if a man can give you a times in his busy time, mean everything "


Salam
Oming
Kasuari Raya - Jatisampurna





































Sabtu, 03 Agustus 2019

Pertama

Halo, datang lagi aku, oiyaaa hehehe sekarang aku sudah sedikit lega gaiz, karena sudah selesai sidang skripsi, mari ucapkan syukur sama-sama ehehehehehe (huu :p) 

Seminggu lalu, aku sudah menulis entri, dan aku telah berjanji akan menceritakan perjalanan aku dan dia di Jakarta pasca praspa.

Oke, mari kita mulai ceritanya. 

Ujian susulan ku belum juga beres, hingga Kamis aku masih bolak balik ruang dosen, jurusan, kelas karena harus mengejar-ngejar dosen, membawa surat sakti (eh sakit deng). Syukurlah semuanya lancar, nilainya juga udah keluar lho, dan syukurlah semuanya aman aman saja. Mari bersyukur lagi :) 

Jumat pagi aku sedikit semangat ya bangun paginya, biasanya ele-ele an hahahaha, kenapa tau gak ?
Hehehehehehehe, dia mau datang ke Jakarta sore ini. Yippi

Aku berdoa, semoga hari ini pesiar cepet. Abis makan siang, aku bergegas packing buat pesiar ini. Hingga apel pesiar rasanya pengen cepet-cepet balik ke kosan, ganti baju dan cabut ke bandara untuk jemput. Maklum ini pertama kalinya aku disamperin hihihihihi (alay gak ?) Sebelumnya aku telah dikabarkannya kalau dia terbang sore.

Keluar dari gerbang kampus, aku langsung bergegas ke kos, dan mengambil pakaian yang akan ku bawa karena rencananya aku akan menginap dirumah Om dari dia di daerah Cipulir sana.

Semuanya super cepat, nyari bis damri ke Kelapa Gading trus terjebak macet di Tol, huft, pada akhirnya duluan dia yang tiba di bandara, dengan sabar aku memberinya kabar bahwa aku terjebak macet.

Daaaaan sampai di bandara aku pangling, biasanya dia datang pakai seragam, kali ini pake baju preman, hahahhaha, sembari menunggu grab aku melepas sedikit kelelahanku duduk sebentar sambil berpikir sedikit tak percaya hehehe (kenapa sih?)
Ngemper makan roti saking lelahnya :D

Sampai besoknya aku harus pergi mengikuti meeting pra nikah senior aku, dan aku harus meninggalkannya dulu, hingga siang harinya aku mengantarnya pergi ke Pasar Senen untuk membeli sejumlah perlengkapan yang harus ia siapkan sebelum berangkat ke tempatnya bertugas nanti, dengan sabar aku menunjukannya tempat mana yang harus ia sambangi. Senaaaang sekali bisa menemaninya dan juga pergi bersama untuk membeli segala perlengkapannya, ini pertama kalinya ya gais. Hingga kami pun makan di sebuah restaurant biasa karena lapar.
ini waktu aku mengantarnya mencari perlengkapan
ayo makan hehe
Hm, setiap kami bertemu rasanya ada yang kurang kalau kami tidak pergi menuju Pura untuk bersembahyang bersama, akhirnya setelah kami makan, bergegas kami mengganti baju dan menuju Pura. Akhirnya yaaaa aku ke Pura ada yang menemani, biasanya sendiri, kalau gak sama si Putu. Terkejut karena dia bilang "biar epa aja yang mimpin ya" . Hahahaha terharu aku tu :p . Setelah bersembahyang aku dan dia memilih untuk makan di Pura saja, makan makanan favorit dia, hehehe babi guling, walau rasanya tidak sama dengan di Bali tapi tidak jadi masalah. Tetap di santap oleh kami yang lapar ini. 
Setelah itu aku ingin mengajaknya ke Kota Tua untuk sekedar menikmati malam minggu, dari Rawamangun aku mengajaknya mencoba Transjakarta, agar dia pernah mencoba juga :') hahahahahaha selain itu juga lebih hemat biaya. Senangnya dia ternyata nyaman diajak naik kendaraan umum. Beberapa kali transit akhirnya kami tiba di Kota Tua. Hahahahaha sempat meramal garis tangan juga. hehehe. eh beberapa menit disana tiba-tiba Kota Tua mau tutup . Hahahahahahaha tapi tidak apa-apa, semuanya berjalan baik-baik saja kok, senangnya bisa malam mingguan tanpa harus terkendala seragam lagi :'D
Selesai sembahyang :')
mengajaknya mencoba Transjakarta

baru juga 1 kali foto udah dipriwitin sama petugas nya hahahaha

(Naik MRT dia gaiz)
(cfd dengan susu favorit)
keesokan paginya aku mengajaknya CFD, untuk mengenalkannya suasana CFD di Jakarta, dannn siangnya kembali aku mengantarnya ke Pasar Senen untuk membeli atribut yang kurang serta titipan kawan-kawannya. So hot dengan banyak bawaan, hingga akhirnya aku dan dia mencoba MRT untuk kembali ke Cipulir, agar lebih cepat wah dengan senangnya dia semangat sekali, dalam hati rasanya puas bisa mengajaknya pergi ke tempat yang belum pernah ia coba, walau sederhana saja, dan tidak perlu mewah. Yang penting pengalamannya. Hiks, kadang ada hayalan begini "andai dia tugas di Jakarta" ah tapi akhirnya aku harus tetap bersyukur , dimanapun dia, aku tetap harus menjaga hati (hehe). Oiya harusnya hari ini aku balik ke asrama, namun Puji Tuhan ternyata ada pengumuman bahwa aku balik pada hari senin :') wah Tuhan baik sekali masih ingin aku menemani dia sampai kembali ke Bali :'D

Tiba di stasiun MRT blok M, kami berhenti dan mencari sekedar makanan karena aku lapar, dan kembali menyambung dengan grab car, hingga tiba lagi dirumah Om. Sorenya ada sedikit kekesalanku karena dia sama sekali tidak mau membeli sepatu, padahal sepatu dia sudah tidak layak lagi dikenakan, akhirnya inisiatifku menggebu-gebu dan mengajaknya ke Gandaria untuk membeli, dengan sangat batu dia tetap menolak, hingga pada akhirnya aku belikan saja dan mengirimnya ke Bali diam-diam. 

Malamnya, selepas makan malam, aku, dia dan Om menyandangi rumah saudara dia juga di sebelah Gancit, ngobrol kesana kemari hingga kami pulang lagi pukul 22.00 LT daaaan malam itu aku dan dia duduk bersama di balkon membicarakan beberapa masalah yang terjadi di pertemuan kali ini, namun sayang, ya begitulah pada akhirnya :'D

Senin, dia pesawat pukul 11.25 dan pukul 09.00 aku harus mengantarnya juga hingga bandara. Dengan mengendarai taxi yang dipesankan oleh om nya, aku dan dia tiba sejam kemudian. Hmm sedih sekali harus kembali menjalani hubungan jarak jauh seperti ini. Tapi tak mengapa, semuanya memang harus diperjuangkan, hingga kami dipisahkan oleh bus yang akan mengantarku kembali ke Jakarta Utara. 
Hiks :(

Hmm, senaaang sekali akhirnya janji dia ini, dia tepati, akhirnya aku bisa ditemuinya di Jakarta yang bukan hanya aku yang menyambanginya ke Semarang :') maaf yaaa kalau banyak kurangnya, atau sedikit mengecewakan, but i always try to make it perfect. Semangat menjalankan tugasnya, semoga semua sesuai doa dan harapan kita selalu ya, dan jangan lupa down to earth selalu. Ditunggu kunjungan selanjutnya yaaaaaaa. Miss you already.... tetap jaga hati, jaga diri dan kesehatan. 

Terimakasih kunjungan pertama dan segala hadiah didalamnya ya de !
Semangat, tulus dan ikhlas dalam bekerja

Jangan lupa selalu bersyukur... !

Jakarta 19,20,21 - Juli - 2019




Regards
Oming 
















Sabtu, 27 Juli 2019

LUCKY JULY

Hmm, banyaaaak sekali hal yang ingin kuceritakan disini. Banyak berita bahagia untuk ku di bulan ini......entri kali ini aku buat dengan sedikit merinding, terharu, sedih dan bahagia....mari cari alasannya kenapa. Entri kali ini juga menjawab semua kesabaran yang selalu aku tuangkan disini.

Jauh sebelum bulan Juli yang benar-benar istimewa ini sudah aku pikirkan segala bentuk persiapan, dari mulai menghayal-menghayal gak jelas sampe bener-bener ngerasain stres maksimal. Mulai dari ngitungin tanggalan sampe bolak balikin kalender akademik. Dari ngscreenshotin model-model kebaya artis hahahaha lebay yah.

Ya, bulan ini adalah bulan spesial buat dia karena dia bakal resmi jadi polisi. Dari jauh-jauh hari aku sudah menerka-nerka tanggal berapa acara itu diadakan. Orangtuanya beberapa kali memberiku jadwal dan membuatku bingung karena itu bertabrakan dengan jadwal UAS semester akhirku. Disitu semuanya mulai di uji mencari akal, memikirkan segala risiko yang terjadi. Memikirkan masa depan atau memikirkan sesuatu yang tidak bisa diulang kembali. Tuhan baik Tuhan baik, cuma itu yang aku bisa harapkan. 

Jauh sebelum bulan Juli aku diajak oleh kakak iparku membeli kain, begitu antusiasnya mereka support aku, sedih, tapi yasudah itu bentuk kepedulian mereka ke kehidupan aku. Hingga aku sudah menemukan kain yang tidak begitu mahal untuk dibuat baju yang sederhana saja, akhirnya ibu membuatkan ku. Dan tara ini dia 
biasa aja kan :") itu bawahannya sponsor dr desri ya minjem hehehe
Baju ini aku bawa dari Bali setelah liburan, nah PR selanjutnya adalah bagaimana aku bisa datang ke acara sementara aku sedang ujian. Galau sepanjang hari, cerita ke semua sahabat-sahabatku, beruntungnya mereka semua support aku untuk hadir, hingga pada suatu malam aku benar-benar kesulitan untuk tidur dan berpikir untuk tidak hadir karena takut akan suatu hal. Puncaknya aku menghubungi ibu ku sendiri, mencari solusi, dan akhirnya adalah aku tetap akan hadir.
Sabtu, aku pergi kerumah sakit, karena aku juga memang sedang sakit, berbekal kartu asuransi dari kampus aku pergi ke Rumah Sakit di daerah Swasembada sana. Dan meminta surat keterangan resmi bahwa aku tidak bisa mengikuti kegiatan di kampus. Sayangnya aku kesulitan menggunakan kartu asuransi, akhirnya aku tebus obat dengan harga yang lumayan. Ini dia
Ini dia surat sakit dan obat-obatnya
Was-was sekali, ketika yang lain sedang ujian aku harus diluar, Senin, 15 Juli 2019 aku menuju hotel yang telah dipesan oleh salah satu pacar dari teman dia. Aku pergi ke hotel sore nya, tetapi aku harus mencari obat dulu karena abang dia menyuruhku untuk membelikan obat. Oke, aku akhirnya berhenti di supermarket dekat hotel. Aku memilih tidak bersama orang tua nya karena ada bayi, jadi aku takut mengganggu, kami beda lantai, dan pada pukul 19.00 aku ke lantai 9 untuk hanya say hi, dan juga memberikan sedikit buah tangan berupa makanan. Huft banyak sekali yang terjadi. Dan akhirnya aku ikut berjalan-jalan ke Kota Tua walau ada perasaan gelisah karena memikirkan ujian. 

Sepulangnya dari Kota Tua aku mengambil pesanan bunga yang telah ku pesan di resepsionis, kembali ke kamar sembari menunggu Kak Willy dan Putri tiba (mereka juga pacar temen dia). Selang 1 jam Kak Willy tiba dan kami banyak sekali bersenda gurau, hahahahahahaha, sejam kemudian, tiba si Putri, doi baru aku kenal, tapi so far asik juga. 

Besok harinya aku sudah bangun dari pukul 03.30 LT, mempersiapkan semuanya, mandi dan berdandan sedikit sekali hehehehehe apalah aku. Aku tidak mau terlihat mencolok. Tidak lupa membawa bunga. Aku berangkat sepagi mungkin, memesan sarapan MCd agar perut tidak keroncongan karena acara akan sangat menguras energi. Pukul 05.30 aku sudah berangkat menuju Monumen Nasional daaaaan taraaaa aku bisa bertemu dulu sama bapak polisi, ada rasa tercengang tidak percaya sekarang dia sudah pake PDU dengan balok dipundaknya :') tapi ya sudah ini semua rencana Tuhan paling indah 

Maafkan ke polosan ku ;'D tidak bisa dandan gaiz

Sedikit ngobrol dan ada bisikan ghaib hahahahaha. Akhirnya dia harus masuk ke Istana Negara untuk mengikuti upacara, dalam hati tetep berdoa semoga dia kuat mengikuti upacara sampai selesai dan sampai bisa melihat ku lagi. Namun sayangnya aku menunggu diluar, berdiri sampe elek juga, dengan heels yang lumayan tinggi, haus dan akhirnya ada abang-abang yang mau nawarin minum, ehhhh tiba-tiba krek, tas aku jeblos gaiz, malu dan ribet karena harus banyak bawaan. 

Aku sempat berlarian mengejar tante dari Kak Agung berharap bisa masuk ke dalam Istana, wow disitu benar-benar aku seperti orang yang kehilangan harapan. Andai dia tau diluar gimana kondisinya. Dan ada sedikit komedi terjadi, aku dikejar-kejar abang tukang foto, yang menodongku 300 ribu dan aku kekurangan uang untuk membayarnya. Akhirnya aku kabuuuur hahahahaha

Sekitar 30 menit kemudian , upacara selesai dan aku bisa masuk ke dalam istana, ingin rasanya memeluk tapi apa daya suasana udah berbeda, aku hanya bersalaman, berfoto dan dalam hati sedih dan terharu, bisa melihat dia dengan apa yang dia cita-citakan. Terbayar sudah kesabaranku selama ini. Ini dia foto-fotonya. 


Bahaaagiaaa sekali, tapi aku harus mengejar waktu lagi, berpacu lagi dijalan mengejar UAS yang aku tinggal sebanyak 4 pelajaran. Wow.........aku harus berpamitan lagi dan bergegas menuju hotel untuk check out :') 

Aku menyusul semua ujian dengan lancar walau ada sedikit kerikil masalah. Tapi semuanya sudah terlewati, semoga hasilnya memuaskan ya. Amin....

2 hari kemudian adalah hari penempatan, harusnya aku ada disana, tapi apa daya aku hanya memonitor melalui chat WA, baiknya kak Willy dan Putri memberiku video saat Deva ke depan dan ternyata di tempatkan di SULAWESI TENGAH. Huh lega, lega dan menangis memeluk Ajeng. Bersyukur ternyata memang ditempatkan di tempat baik. Tuhan maha baik, di Palu sana ada sepupu aku, setidaknya ada sedikit kekhawatiran ku yang terobati :')

Gagah yaaaaa dia hihi :') selamat komandan hatiku hehe

Dia pernah berjanji menemuiku di Jakarta setelah praspa, disitu aku bahagia sekali, ternyata dibalik semua kesibukan nya, aku masih dipikirkannya untuk ditemui ;') tidak sabar sekali menunggunya :')) maklum 4 tahun ini aku belum pernah ditemuinya karena aku memang melarangnya :') khawatir terjadi sesuatu... Oiya cerita di Jakartanya akan ku ceritakan setelah entri ini ya hehehe sabar..

Ujian ku usai, semuanya berjalan lancar, praspa berjalan lancar, penempatan lancar, aku hanya bisa bersyukur, ternyata Tuhan baik sekali, kegelisahanku terbayar dengan lancar, terimakasih ibu aku sudah didoakan untuk melakukan ini semua. Aku tau sekarang, apapun kebaikan pasti akan terjadi kebaikan. 

Selamat ya De, oming disini bersyukur sekali bisa mengantarkan De sampai tahap ini, sampai dititik tersulit, sampai pada akhirnya berujung bahagia :') Maaf ada banyak momen yang aku tidak bisa sempatkan hadir, tapi semua usaha ini buat De, semua tenaga yang oming kerahkan cuma buat De bisa buat De lancar sekolah dan sampai praspa dengan hati dan konsentrasi yang harus dijaga selalu :') Semangat bekerja menjadi seorang Perwira Polisi, ingat ya De, ini tanggung jawab dari Tuhan, dipergunakan dan dikerjakan dengan sepenuh hati. Oming hanya bisa doakan yang terbaik untuk De kedepannya. Sekarang aku pensiun sebentar untuk sekedar menyelesaikan tugasku disini :') 

Aku selipin satu foto terbaik deh hehe
IPDA EPA :D sama OMING


Semoga amanah yaa, jalankan tugas dengan baik, bekerja setulus hati dan jangan jadi tinggi hati, karena sesungguhnya dirimu adalah orang yang dipercaya Tuhan untuk jalankan tugas ini. Semangat !


Regards 

Oming


























Minggu, 09 Juni 2019

Kilas Balik

Hi, kembali lagi dengan entri terbaruku, kali ini aku ingin bercerita banyak sekali, dari yang menyenangkan hingga cerita sedih (hahahahaha) 

Oke mulai saja, 

Tahun ini merupakan cuti lebaran terakhir untuk aku dan Deva sebagai seorang pelajar. Kita sama-sama sudah tingkat 4 gaiz. Bedanya adalah kali ini aku libur masih membawa seonggok skripsi yang belum disidangkan sedangkan dia sudah selesai dan berhasil (yeeee ^^) selamat ya atas gelar barunya, semoga bermanfaat. Oke jadi aku liburnya 3 minggu, dia cuma seminggu, timpang kan? galau kan?

Tanggal 25 Mei 2019, aku terbang ke Bali dengan senangnya, aku berangkat menuju bandara 3 jam lebih awal yang kupikir adalah dia mulai cuti dengan jadwal yang sama, ternyata tidak. Selama seminggu menunggu kedatangannya, aku memilih dirumah saja berkumpul dengan keluarga, beristirahat setelah berjibaku dengan panas teriknya bumi Marunda :p

Tanggal 2 Juni 2019, hari yang kutunggu-tunggu tiba, aku menjemputnya di Bandara, momen yang selalu buatku merasa senang dan semangat. Pagi itu dengan semangat aku mengendarai motor, menuju Bandara, maaf ya aku belum bisa menjemputmu dengan kendaraan roda 4, hiks. Namun tidak menjadi hambatanku untuk menjemputnya. Kupikir dia memang terjebak delay, ternyata aku ditipunya, sembari menunggu nya delay aku berputar-putar dekat bandara, ketika aku melakukan itu, kenapa ponselku berdering, dan ternyata dirinya sudah tiba. Kesal, dongkol, senang, bercampur aduk. 

Singkat cerita, aku sudah selamat mengantarnya sampai dirumah, aku bergegas pulang kerumahku, bersiap-siap untuk bersembahyang di Pura yang akan kita tuju, tidak jauh-jauh. Pukul 14.00 LT dia menjemputku dengan sepeda motor tersayang. Aku bergegas keluar dan membawa peralatan sembahyang yang cukup banyak. Tapi tak mengapa, semuanya teratasi. 

Selesai kami bersembahyang, kami mencoba sebual Mall baru dekat rumahku, ternyata ya begitu-begitu saja, awalnya berniat nonton film, tapi karena ramai, aku urungkan saja, kami makan di salah satu tempat makan favorit kami. Senangnya, sudah lega bersembahyang lalu diisi dengan makan bersama. Sederhana sih, tapi ya itulah letak senangnya.

Keesokannya, dia menjemputku untuk mengajakku ke Pantai Kuta, sebenarnya ini tidak jauh dari kediamanku, namun tempat ini jadi favoritku untuk ya sekedar mencari angin saja, sampai di Pantai kita berjalan jalan, sembari bercerita, dan duduk menonton video yang kita buat semalam saat makan di sebuah tempat makan yang ku ceritakan diatas, ujung-ujungnya adalah tertawa terbahak-bahak, geli, jijay hahahahaha. 

Besoknya dan besoknya lagi, aku diajak keluarganya untuk pergi ke kampung halaman Deva. Jauh, namun kunikmati saja, ini kali kedua aku pergi kesana, ketika itu pernah kuceritakan juga diblog ini, dan itu masih tingkat 2. 

Semua dilakukan dengan senang hati, sorenya kita isi dengan bermain ke sawah bersama Kesa (sepupu laki-lakinya Deva) bersenda gurau terbahak bahak karena aku dan Deva mengenakan training panjang dan si Kesa kubiarkan mengenakan celana pendek, tidak terbayangkan gatalnya rumput ilalang hahahahaha. Besoknya aku dan keluarganya pergi dengan kendaraan roda 4 sebanyak 3 (penting banget hahaha) pergi ke Pura Pulaki dan Pura Jayaprana, pura ini sudah pernah ku ceritakan di blog sebelumnya. Banyak monyet euy, dan sialnya aku diserang sakit perut, maklumlah perutku sudah begitu manja untuk diberi makanan dengan bumbu rempah-rempah khas Bali. 

Malamnya singkat cerita, kami kembali ke Denpasar, bedanya adalah kali ini kendaraan dikendarai oleh si Bro. Sebenarnya rada khawatir, karena baru kali ini aku menjadi penumpangnya, aku beberapa kali mengingatkannya untuk berhati-hati, untungnya si ayah masih mendampingi di sampingnya, sedangkan aku tepat dibelakangnya, kalau ngebut dikit aku elus-elus dari belakang haahahahahahahahaha (huek) sedikit mual karena bawanya agak kasar gaiz.

Tiba dirumahnya hampir selamat, ketika itu terjadi insiden amat lucu, jadi kakiku dilindasnya dengan mobil seberat itu, meringis, ya untungnya rada jaim dikit kesakitan. Untungnya kakiku ini sudah seperti baja, awalnya sakit tapi lama-lama hilang. Subuh-subuh ku ditelpon ibunya menanyakan keadaan kakiku. Siangnya Deva datang, senangnyaaaa heheheehehehehe. Malamnya aku merayakan otonan ku, dan setelah itu aku bersama Deva pergi kerumahnya membawa sate, karena dirumahnya sedang diadakan acara makan-makan (hmmm) 

Seperti biasa dengan segala respek yang kumiliki kukerahkan, dari hal kecil sampai hal besar, hingga ku diantar pulang lagi oleh Deva, sebenarnya ku pahami Deva lelah, tapi yaaaaaa gimana, namanya juga sayang wehehehe (tanya orangnya yaaa)

Hari ke 5 diisi dengan pergi ke sebuah air terjun, ini pertama kalinya kita kesana, bermodalkan sepeda motor saja kita menempuh puluhan km. Hingga semuanya terbayar dengan keindahan didalamnya. 

Hmmm, sebenarnya liburan kali ini begitu mengesankan bagiku, begitu banyak hal yang kudapatkan, begitu banyak hal indah yang aku lewati dengan Deva, sedihnya adalah ini adalah Cuti Lebaran terakhir ku dan Deva sebagai seorang taruna, 4 tahun ini aku berjibaku bepergian dengan seorang taruna, berpakaian berbeda, menjadi point of view disetiap perjalanan kami. Terkadang menjengkelkan bagiku ketika ia mendapatkan sorotan dari mata-mata yang tidak bertanggung jawab (ea). Kesabaranku sebentar lagi terbayar, Deva sebulan lagi akan dilantik menjadi seorang perwira polisi, cita-cita yang ia dambakan sejak ku mengenalnya. Begitu banyak perjuangan yang telah aku dan Deva lewati dari yang paling sulit dan menyedihkan hingga nanti yang paling menyenangkan. Tak pernah aku melewatkan 1 kebiasaan kami ketika bertemu adalah, bersembahyang bersama, melantunkan harapan-harapan kedepannya. Deva, ingat tidak tahun baru kemarin ? kita pernah banyak berdoa, berharap banyak hal. Semoga semuanya bisa terwujud yah :') 

Kemarin (8/6), adalah kesedihanku yang aku tahan, aku menuliskannya sebuah surat, entah aku membuatnya tidak dengan menangis, namun alhasil yang membacanya menangis :') pulangnya aku dari mengantarnya membeli oleh-oleh dan atribut (baru cieeee) dia kembali lagi, kupikir ada yang tertinggal, ternyata ia datang untuk sekedar memelukku, rasanya pecah, aku mengungkapkan sebenarnya aku sedih, sebentar lagi aku bukan pacar seorang Taruna lagi, tapi seorang perwira polisi kebanggaan. Tidak lagi aku harus berkelit menjaga jarak saat ku jalan dengannya. Tak ada lagi perjuanganku melawan waktu menunggu nya pesiar dan IBL, tak ada lagi kata gagal untuk menjumpainya. Haaah sebentar lagi semua cita-citamu tercapai. Dari aku dan Deva yang sebelumnya adalah kosong bukan apa-apa, namun sekarang aku berhasil berjibaku dengan kata sabar, berjibaku dengan jarak dan waktu. Yang membuatku sedih adalah, selama 4 tahun ini aku selalu berusaha ada di setiap acara yang ia lakukan diluar rutinitasku di asrama. 

Di cuti pertama kita sebagai taruna, kita pernah menangis sedih meratapi akan berpisah sejenak, dan ini terulang lagi saat cuti terakhir kita sebagai taruna. Kilas balik ke belakang dengan perjuangan yang pernah kita lakukan.

Semangat Deva, dari aku yang tidak berhenti memberimu semangat.

IPDA Made Deva Dwi Wiguna S.TrK soon to be.

1 harapanku, semoga aku bisa menjumpaimu nanti saat balok pertamamu sudah hinggap di bahumu.

Semoga segala harapan kita bisa terwujud, jangan pernah lelah berdoa, berharap, dan berjuang.
Doakan aku juga yaaaaa (hehehe). Terimakasih liburan yang sangat berkesan di 8 kali cuti ini. Terimakasih atas kesabarannya, maafkan segala gangguan dariku hehehe. Semua ada alasannya.





Regards
Oming - Bali (9/6/19)







Jumat, 17 Mei 2019

Support System

Halo, kembali lagi dengan entri terbaru aku hehe.
Kali ini aku mau cerita sesuatu dengan banyak pelajaran.
1 bulan yang lalu aku mendapatkan sebuah pesan singkat berisi ajakan untuk beribadah bersama saat hari raya Saraswati. Ajakan ini bukan ajakan biasa loo. hehe ajakan ini datangnya dari ibunda doi. Sempat berpikir 1000 kali untuk menerima ajakannya karena aku kesulitan mencari izin, aku harus berangkat di hari Jumat, dimana aku baru keluar pesiar, dan mencari tiket tentunya dengan jam yang pas agar tidak terlalu larut malam tiba di Semarang (eh :p) .
Seminggu sebelumnya, hari Minggu (5/5) sebelum aku kembali ke asrama aku mempersiapkan semua yang akan aku bawa pada Jumat nanti, mulai dari pakaian dan segala macamnya. Sudah ku letakkan dengan rapi agar nanti saat aku pesiar langsung bisa mengemasnya dalam tas.

Jumat (10/5) , paginya aku masih mengikuti kegiatan harian di asrama, mengikuti pelajaran Bu Puji Reknati, namun ada sedikit insiden dimana ketika aku meminta izin untuk pesiar mendahului prosesnya sedikit panjang, hingga akhirnya aku baru pergi dari kampus puku1 13.00, bergegas aku menuju kos untuk mengambil semua barang-barangku, tiba di kos semua pakaian aku masukkan tanpa mengingat lagi apa yang harus aku bawa, 10 menit saja ku habiskan untuk menyiapkan semuanya.

Sepanjang perjalanan aku mengingat lagi apa yang ada di dalam tasku, dan...alamak.. aku melupakan ATM, untungnya aku ada cadangan ATM kosong jadi isi ATM ku yang terlupa aku kirim ke ATM kosong ini lewat mobile banking, oke case closed.
Tas ku sangat berat, karena semuanya aku masukkan tanpa aku periksa kembali, sungguh terik matahari menyengat belum lagi harus berlari larian di stasiun.

Selamatlah aku dari keterlambatan, tapi Ya Tuhan aku melupakan charger handphone, baterai handphone ku sudah menuju neraka, akhirnya dengan kepedean yang maksimal aku meminjam dengan orang orang disekitarku saat di stasiun, sampe akhirnya hanya terisi 10% saja, setelah itu aku naik ke kereta, nasib baik aku duduk dengan perempuan, dengan kepedean lagi aku meminjam charger lagi, huft kali ini aku manfaatkan sekali dengan mengisi sampai penuh agar saat tiba di Semarang aku bisa memesan grab.

Di sepanjang perjalanan aku diselimuti rasa khawatir, ada saja yang aku pikirkan entah apa. Dengan suasana malam seperti itu, rasa lapar juga ada hahahaha. Wajah kucai karena sejak beranjak dari asrama hingga di kereta aku tidak sempat mencuci muka sedikit pun.
.
. (7 jam kemudian)
Aku tiba di Stasiun Tawang, sesampainya disana aku memesan grab lagi untuk sampai di penginapan tempat orang tua doi bermalam. Pukul 23.00 tibalah aku disana, disambut dengan hangat oleh ibunda, nenek dan juga ayah om nya. Aku bersalam-salaman dahulu seperti biasa lalu pergi mandi dan baiknya aku disiapkan makan malam, oke sikaaaaat.

Ngobrol-ngobrol banyak dulu sampai pada akhirnya aku baru bisa 
tidur pukul 02.00 LT. Dan bangun lagi pukul 04.30, so short way lah. Mata masih sedikit lengket, tapi dengan sigap aku langsung mandi dan berganti pakaian, sedikit berdandan agar tak terlihat buluk buluk amat ye kannn.

Keluar kamar, sedikit shock banyak ibu-ibu woy, dan anehnya aku merasa sama dengan mereka secara kebetulan menggunakan pakaian dengan warna yang sama. Ah ya sudahlah, itu yang ku punya. Bersalam-salaman seperti biasa dengan orang tua mereka (teman-teman doi). Wah aku langsung memasang wajah seramah mungkin, langsung mengeluarkan jurus respek. Semuanya aku coba untuk layani permintaannya, dari meminta foto hingga makan. Senang bisa membantu :)

Hingga pada akhirnya aku pun tidak tahu itu orang tua siapa aja, yang aku kenal hanya wajah, tapi tidak apa semuanya adalah orang tua.

Pagi itu aku menuju Pura Widya Saraswati namanya, sebuah Pura yang berada di dalam Akademi Kepolisian, tepatnya di Gajahmungkur, Semarang sana, kira-kira 5 menit dari penginapan yang aku tempati. Sesampai disana, sudah banyak orang yang akan beribadah, ramai, dan taraaa akhirnya aku bertemu dengan si doi (cring cring cring) sedikit mengambil gambar dan lanjut beribadah.
Sampai akhirnya makan siang disana. Senang rasanya melihat banyak orang seperti ini, namun satu yang mengganjal di hatiku, ternyata aku rindu dengan orang tua ku sendiri dengan melihat suasana hangat seperti itu :') sembari menatap pura aku bergumam "4 tahun ku hidup diperantauan, orang tuaku nyaris belum pernah menghampiriku seperti mereka". Ya semoga kesedihan ku ini bisa ku balas hanya dengan doa yang terbaik untuk kedua orangtua ku.

Sampai pada akhirnya aku memilih untuk kembali ke penginapan karena keluarga doi akan pergi ke sebuah tempat oleh-oleh, awalnya aku ditawarkan untuk tinggal saja di Pura bercengkrama dengannya. Namun yang kupikir dia pasti sibuk dan alhasil aku akan melamun hahahaha. Akhirnya ku putuskan untuk kembali saja.
Sampainya tiba aku dipenginapan bergegas aku mengganti pakaianku, dan berangkat lagi ke tempat oleh oleh yang dituju entah dimana itu. Namun ada kabar baik, aku menjemputnya dulu kembali di Pura karena dia diizinkan untuk keluar.

Setelah kami bersama sama dalam satu mobil tidak berapa lama kuditinggalnya terlelap dalam kelelahan, huft rasanya aku juga ingin tidur apalah daya ini tidak mungkin. Mataku rasanya sudah dibebani 20 kg besi. Beraaat sekali. Yasudahlah diperjalanan hanya dibisikkan sedikit oleh ayah ibunya disuruh membangunkan mungkin mereka kasihan melihatku yg dikacangin (wkwkwkwk -_-)
Tiba kami ditempat oleh oleh, saking lelahnya mungkin, dia tidak mau turun dr mobil, akhirnya aku putuskan untuk tidak turut turun, yg turun hanya om ayah ibu dan nini. Ngobrol ngobrol sedikit didalam mobil...

Setelah darisana, dia meminta untuk diantarkan mengambil cetakan di sebuah percetakan. Oke berangkat namun tidur juga. Tiba disana ternyata belum jadi juga. Yasudah akhirnya diputuskan untuk kembali ke penginapan. Sampai dipenginapan dia mengajakku untuk membeli titipan untuk adik juniornya. Dengan ikhlas ku temani pergi ke sebuah mall..

Sebenernya yg ku lihat tampak tidak bersemangat tapi tidak apa seng penting aku semangat. Dengan mata yang berat aku memesan secangkir kopi disebuah restoran untuk sekedar menghilangkan rasa kantuk.

Selesai kami dari sana sebenernya masih panjang waktu tersisa namun dia memilih untuk kembali ke Pura, mungkin dia tidak mau kehilangan waktu beristirahatnya. Aku pun mengantarnya lagi sebelum aku kembali ke penginapan
Tiba di penginapan aku tidak lagi langsung duduk tapi berjalan jalan sebuah taman bersama kedua orang tuanya. Sembari menangkap foto aku menguap berkali kali hahahahaha dan duduk karena kaki rasanya sudah pegal.

Dan tiba maghrib aku berkemas lagi untuk pergi ke Pura Agung Giri Natha. Pura yang kerap aku sambangi kalau aku pergi ke Semarang. Berangkatlah  kami, sampai disana ku duduk seperti biasa, namun ada yg berbeda aku kini duduk disebelah orang Malaysia yg blum aku kenal sebelumnya. Timbulah niat kepo ku untuk bertanya tanya ngobrol sembari menunggu. Namun belum terlihat rombongan dia tiba.

1.5 jam berlalu aku masih asik bercengkrama dengan Yoghi namanya (bule malay) dan kurasa orang orang sekitarku mulai melihat ke arahku (GR :p)
Keluarlah aku dr Pura namun sebelum keluar ada seorang ayah dari teman doi mengajakku sedikit berbincang dengan perbincangan yang sedikit menggelitik, ku jawab2 saja dengan ramah dan asik, karena ku tau maksud dari Bapak ini adalah mau curhat hahahaha. Sabar sabar yo pak ;p hingga sampai di Jaba Pura ku tetap diajaknya ngoceh sembari tertawa kecil.

Terjadilah kebimbangan yaitu kembali ke penginapan atau pergi ke Pura doi lagi (sepertinya cocok dibuat vote IG haha) aku diam saja seperti biasa sambil menguping nguping, mencerna cerna, mengalirkan semua perbincangan ke kotak humorku.
Dengan akhirnya diputuskan untuk kembali ke penginapan. Sedih karena aku tidak lagi bisa bertemu dengannya padahal banyak obrolan yang ku punya. Tapi yasudahlah besok paginya aku juga akan kembali ke Jakarta.
Bersalam salaman sembari berpikir.

Tiba di penginapan aku langsung memasukkan semua barang barang ke Tas dan beristirahat. Diatas kasur diajaklah aku sedikit ngobrol oleh ibundanya lagi tapi ini lumayan agak lama.
Hingga pukul 00.30 aku baru bisa tertidur, dan kembali terbangun dengan tersentak karena tiba2 ayahnya masuk dan membangunkan pukul 03.00 sungguh ku tak berdaya lagi hanya tidur 2.5 jam. Ku putuskan untuk mandi dan berkemas sembari mencari grab.
Aku memutuskan untuk mengantarkan mereka menuju bandara walaupun aku naik kereta (lho?)

Sebagai bentuk tanggung jawabku, kuantarkan mereka dengan selamat ke Bandara. Dan berpisahlah kami disana, aku putuskan kembali ke stasiun walaupun menunggu cukup lama.
Tiba di stasiun aku duduk di tempat tunggu dengan perut kosong dan mata mengantuk. Oke kupilih tidur. Ya benar, ku tertidur dan dibangunkan oleh security. Hahahahaha sungguh ku memang memalukan.
Hingga 8 jam perjalanan aku kembali di Jakarta lagi dengan selamat.

Sungguh pengalaman yang begitu berharga bagiku. Sebuah perjuangan yang mungkin tidak orang lain pernah lakukan. Melelahkan namun tidak menjadi masalah bagiku, karena yang kumau adalah bahagia dan semangat yang keluar darinya. Apalah dayaku yang tidak bisa memberimu apa-apa, hanya sebuah dorongan semangat dan lantunan doa.

Teruntuk orang yang kusupport hingga saat ini, semangat ya, semoga apapun yang kau inginkan bisa tercapai dan lancar sesuai harapan. Tetap menjadi rendah hati seperti dahulu , jangan berubah karena yang pergi untukmu ini tidak akan berubah.
Semangat untuk sidangnya, semoga semuanya berlalu dengan lancar.

Ini saat aku main ke taman yang ku maksud.

Saat baru tiba di Pura 

Ini wajah malu maluQ yang sebenarnya malu maluim

Bye bye, sukses ku antarkan dengan selamat sampai bandara

Ini tiket kepulanganku

Dan ini wajah ku saat dibangunkan oleh security hohoho (Maap)



Salam hangat,

Ayu (Dormitory 18/05)








Minggu, 17 Maret 2019

Hikmah

Hi.. balik lagi dengan entri terbaruku.

Kali ini ada cerita yang sedikit berbeda dari ku.

Membuatnya merasa bersemangat lagi menjalani aktivitas sebenarnya adalah tujuanku, kali ini aku berniat sekali membuat kejutan untuknya. Daaaan, jauh-jauh hari sebelum hari ulang tahunnya itu aku sudah mempersiapkan, aku berniat untuk datang ke kotanya untuk sekedar memberi kejutan, yaa barangkali juga bisa mengurangi rindu hehehe.

Aku berencana berangkat hari Jumat, nah karena hari Minggu aku harus kembali ke asrama, aku berusaha untuk mencari izin untuk balik hari Senin. Berhasil, aku berhasil mendapatkan izin. 

Tiket sudah  kubeli dari jauh-jauh hari sembari berdoa semoga ketika aku kesana, dia memang benar bisa menemuiku. Jumat malam itu dari kosan aku langsung bergegas ke pura terlebih dahulu, lalu aku berangkat ke stasiun, sebenarnya dia tau aku akan berangkat, tapi bukan di hari Jumat, sedikit kaget mungkin. Pukul 23.00 LT kereta meluncur menuju kota Semarang dan disepanjang perjalanan aku selalu berdoa supaya usahaku kali ini tidak sia-sia. Karena aku sudah pernah merasakan kecewa seperti itu. 

Pukul 06.15 LT aku tiba di Semarang, dengan kondisi tidak mandi hahaha, aku mencari toilet sekitaran sana untuk sekedar membasuh wajah agar tidak terlihat bantal hehehe. Sambil menunggu aku duduk dulu di Stasiun untuk sekedar meselonjorkan kaki ku yang sudah mulai kaku, sembari memikirkan aku harus kemana setelah ini karena aku tidak ada persinggahan, aku sengaja tidak berani memesan penginapan karena aku takut tiba-tiba ada kabar yg tidak mengenakan. 

Perjalanan ku kali ini memang penuh kepasrahan, aku tidak membuat plan sama sekali untuk pasti bertemu dengannya, semuanya gambling. 

Lanjut, setelah dari stasiun aku memutuskan untuk melihat penginapan di sebuah daerah disana, dan kebetulan sambil aku mencari sarapan, aku memilih sarapan bubur, yaa cukup untuk mengisi perutku yang kosong sejak malam. Dan perutku mulai mulas hahahaha, aku langsung masuk ke Rumah Sakit  dekat tukang bubur itu, dan akhirnya aku menemukan toilet didalamnya. 

Setelah dari sana, aku memutuskan untuk menenangkan diri di Pura Agung Giri Natha yang juga jadi favoritku. Tidak lama aku tiba disana, dan mulai berdoa. Hampir 1 jam aku habiskan waktu ku disana, sendiri dengan ketenangan. Ya begitulah, sesaat kemudian aku berpikir lagi harus kemana untuk mengisi waktu. 

Aku memilih untuk grab mengantar ke daerah Simpang Lima sana, aku duduk dipinggiran taman itu sambil melihat sekeliling, ramai memang tapi hatiku gundah gulana menunggu kabar apakah dia akan pesiar atau tidak. Ada seorang ibu tiba-tiba mengajakku untuk berbicara bahasa Jawa. Disitu aku tidak mengerti apa yang ibu ini katakan. Eh ternyata maksudnya dia menawarkan aku jajanan untuk dibeli. Akhirnya karena aku iba kepada ibu itu , aku beli saja sekedarnya. 

Setelah dari Simpang Lima aku berjalan menuju Mc. Donald, disana aku duduk dan menikmati es krim, kira-kira 2 jam lamanya aku disana sambil memainkan handphone ku dan menunggu kabar baik.

Singkat cerita, kabar yang aku peroleh darinya adalah dia tidak bisa keluar karena ada hal yang tidak bisa dilanggar. Disitu rasanya patah, rasanya ingin marah, rasanya sedih. Aku kecewa, entah aku harus marah ke siapa, aku memilih untuk diam, tarik nafas dan aku bergegas ke stasiun untuk mencari tiket kereta, sempat drama karena ATM ku tidak bisa dipergunakan, aku coba mencari bus, tapi aku pikir lagi, aku takut diperjalanan aku tidak merasa aman. Akhirnya dengan penuh kesabaran aku menemukan tiket pukul 18.15 sore itu. Sembari menunggu jam tersebut aku menuju sebuah Mall besar untuk membelikannya kue untuk dibagi, hanya sekedar dibagi ke teman-temannya. Aku mengantar kue itu menggunakan jasa grab. Drama pula abang grab ini karena dia tidak diperbolehkan mengantar barang sampai disana. 

Perasaan ku masih kacau, belum lagi orang tua dan om dia selalu menanyakan dan memberiku semangat. Aku kecewa sedikit krn aku berada satu kota tapi Tuhan belum izinkan, sempat marah dan rasanya ingin menangis. 

Kue itu akhirnya tiba di tangan dia, dan senangnya dikirimkan foto dia sedang meniup lilin mati lampu ahahahaha, walaupun aku gak kirimkan lilin hehe. Sedikit merasa berguna aku merasa lega sekali, merasa aku ada hasilnya pergi jauh seperti ini. 

Sebenarnya aku telah menyiapkan sepucuk surat untu aku kirimkan, tapi aku urung untuk kirim melalui grab, aku takut terbaca oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Akhirnya aku mencari sebuah warnet untuk mengirimkan surat itu melalu gmail. Sedikit basah perjalananku akibat hujan , aku mencari warnet yang entah dimana aku tidak tahu.

Sampai pukul 16.30 LT aku memutuskan untuk mencari makan sekitaran sana, makan nasi goreng mungkin pilihan tepat, karena aku akan melakukan perjalanan jauh lagi di kereta. 

Setelah itu aku menuju stasiun lagi sampai akhirnya kereta ku sudah dipanggil dan harus kembali...

Yang aku ingin utarakan adalah permintaan maafku yang mungkin tidak bisa membuatnya merasa spesial dihari spesialnya, tidak bisa bertemu di kota yang sama, dan maafkan bila belum ada kado yang kuberi selain doa, karena baru saja uang tabunganku, ku bayarkan untuk SPP semester 8. 

Yang aku harapkan adalah, semoga niat dan usahaku ini walaupun sia-sia ada hikmahnya, semoga dia selalu sabar menghadapiku, dan tetap semangat menjalani setiap aktifitas disana.

Selamat ulang tahun Deva, terimakasih sudah menjadi motivasi di setiap langkah ku. Semoga panjang umur, sehat selalu dan praspanya lancar. Satu lagi doa paling spesial, semoga nanti kerja penempatannya gak jauh-jauh ya dari aku hehe dan sesuai keinginanmu :') 

Terimakasih pengalaman yang berharga ini,dan ini bukanlah kegagalan bagiku, tapi Tuhan punya rencana yang indah, mungkin Tuhan mau kita saling merindukan lebih dalam lagi, mungkin Tuhan ingin kita belajar bersabar menghadapi masalah. 

Tidak ada pelangi tanpa ada hujan.......
Berdoalah dan biar Tuhan yang kerjakan....


*Fotonya menyusul ya, karena aku tidak membawa handphone ke asrama



Rgrds
Ayu