CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Jumat, 17 Mei 2019

Support System

Halo, kembali lagi dengan entri terbaru aku hehe.
Kali ini aku mau cerita sesuatu dengan banyak pelajaran.
1 bulan yang lalu aku mendapatkan sebuah pesan singkat berisi ajakan untuk beribadah bersama saat hari raya Saraswati. Ajakan ini bukan ajakan biasa loo. hehe ajakan ini datangnya dari ibunda doi. Sempat berpikir 1000 kali untuk menerima ajakannya karena aku kesulitan mencari izin, aku harus berangkat di hari Jumat, dimana aku baru keluar pesiar, dan mencari tiket tentunya dengan jam yang pas agar tidak terlalu larut malam tiba di Semarang (eh :p) .
Seminggu sebelumnya, hari Minggu (5/5) sebelum aku kembali ke asrama aku mempersiapkan semua yang akan aku bawa pada Jumat nanti, mulai dari pakaian dan segala macamnya. Sudah ku letakkan dengan rapi agar nanti saat aku pesiar langsung bisa mengemasnya dalam tas.

Jumat (10/5) , paginya aku masih mengikuti kegiatan harian di asrama, mengikuti pelajaran Bu Puji Reknati, namun ada sedikit insiden dimana ketika aku meminta izin untuk pesiar mendahului prosesnya sedikit panjang, hingga akhirnya aku baru pergi dari kampus puku1 13.00, bergegas aku menuju kos untuk mengambil semua barang-barangku, tiba di kos semua pakaian aku masukkan tanpa mengingat lagi apa yang harus aku bawa, 10 menit saja ku habiskan untuk menyiapkan semuanya.

Sepanjang perjalanan aku mengingat lagi apa yang ada di dalam tasku, dan...alamak.. aku melupakan ATM, untungnya aku ada cadangan ATM kosong jadi isi ATM ku yang terlupa aku kirim ke ATM kosong ini lewat mobile banking, oke case closed.
Tas ku sangat berat, karena semuanya aku masukkan tanpa aku periksa kembali, sungguh terik matahari menyengat belum lagi harus berlari larian di stasiun.

Selamatlah aku dari keterlambatan, tapi Ya Tuhan aku melupakan charger handphone, baterai handphone ku sudah menuju neraka, akhirnya dengan kepedean yang maksimal aku meminjam dengan orang orang disekitarku saat di stasiun, sampe akhirnya hanya terisi 10% saja, setelah itu aku naik ke kereta, nasib baik aku duduk dengan perempuan, dengan kepedean lagi aku meminjam charger lagi, huft kali ini aku manfaatkan sekali dengan mengisi sampai penuh agar saat tiba di Semarang aku bisa memesan grab.

Di sepanjang perjalanan aku diselimuti rasa khawatir, ada saja yang aku pikirkan entah apa. Dengan suasana malam seperti itu, rasa lapar juga ada hahahaha. Wajah kucai karena sejak beranjak dari asrama hingga di kereta aku tidak sempat mencuci muka sedikit pun.
.
. (7 jam kemudian)
Aku tiba di Stasiun Tawang, sesampainya disana aku memesan grab lagi untuk sampai di penginapan tempat orang tua doi bermalam. Pukul 23.00 tibalah aku disana, disambut dengan hangat oleh ibunda, nenek dan juga ayah om nya. Aku bersalam-salaman dahulu seperti biasa lalu pergi mandi dan baiknya aku disiapkan makan malam, oke sikaaaaat.

Ngobrol-ngobrol banyak dulu sampai pada akhirnya aku baru bisa 
tidur pukul 02.00 LT. Dan bangun lagi pukul 04.30, so short way lah. Mata masih sedikit lengket, tapi dengan sigap aku langsung mandi dan berganti pakaian, sedikit berdandan agar tak terlihat buluk buluk amat ye kannn.

Keluar kamar, sedikit shock banyak ibu-ibu woy, dan anehnya aku merasa sama dengan mereka secara kebetulan menggunakan pakaian dengan warna yang sama. Ah ya sudahlah, itu yang ku punya. Bersalam-salaman seperti biasa dengan orang tua mereka (teman-teman doi). Wah aku langsung memasang wajah seramah mungkin, langsung mengeluarkan jurus respek. Semuanya aku coba untuk layani permintaannya, dari meminta foto hingga makan. Senang bisa membantu :)

Hingga pada akhirnya aku pun tidak tahu itu orang tua siapa aja, yang aku kenal hanya wajah, tapi tidak apa semuanya adalah orang tua.

Pagi itu aku menuju Pura Widya Saraswati namanya, sebuah Pura yang berada di dalam Akademi Kepolisian, tepatnya di Gajahmungkur, Semarang sana, kira-kira 5 menit dari penginapan yang aku tempati. Sesampai disana, sudah banyak orang yang akan beribadah, ramai, dan taraaa akhirnya aku bertemu dengan si doi (cring cring cring) sedikit mengambil gambar dan lanjut beribadah.
Sampai akhirnya makan siang disana. Senang rasanya melihat banyak orang seperti ini, namun satu yang mengganjal di hatiku, ternyata aku rindu dengan orang tua ku sendiri dengan melihat suasana hangat seperti itu :') sembari menatap pura aku bergumam "4 tahun ku hidup diperantauan, orang tuaku nyaris belum pernah menghampiriku seperti mereka". Ya semoga kesedihan ku ini bisa ku balas hanya dengan doa yang terbaik untuk kedua orangtua ku.

Sampai pada akhirnya aku memilih untuk kembali ke penginapan karena keluarga doi akan pergi ke sebuah tempat oleh-oleh, awalnya aku ditawarkan untuk tinggal saja di Pura bercengkrama dengannya. Namun yang kupikir dia pasti sibuk dan alhasil aku akan melamun hahahaha. Akhirnya ku putuskan untuk kembali saja.
Sampainya tiba aku dipenginapan bergegas aku mengganti pakaianku, dan berangkat lagi ke tempat oleh oleh yang dituju entah dimana itu. Namun ada kabar baik, aku menjemputnya dulu kembali di Pura karena dia diizinkan untuk keluar.

Setelah kami bersama sama dalam satu mobil tidak berapa lama kuditinggalnya terlelap dalam kelelahan, huft rasanya aku juga ingin tidur apalah daya ini tidak mungkin. Mataku rasanya sudah dibebani 20 kg besi. Beraaat sekali. Yasudahlah diperjalanan hanya dibisikkan sedikit oleh ayah ibunya disuruh membangunkan mungkin mereka kasihan melihatku yg dikacangin (wkwkwkwk -_-)
Tiba kami ditempat oleh oleh, saking lelahnya mungkin, dia tidak mau turun dr mobil, akhirnya aku putuskan untuk tidak turut turun, yg turun hanya om ayah ibu dan nini. Ngobrol ngobrol sedikit didalam mobil...

Setelah darisana, dia meminta untuk diantarkan mengambil cetakan di sebuah percetakan. Oke berangkat namun tidur juga. Tiba disana ternyata belum jadi juga. Yasudah akhirnya diputuskan untuk kembali ke penginapan. Sampai dipenginapan dia mengajakku untuk membeli titipan untuk adik juniornya. Dengan ikhlas ku temani pergi ke sebuah mall..

Sebenernya yg ku lihat tampak tidak bersemangat tapi tidak apa seng penting aku semangat. Dengan mata yang berat aku memesan secangkir kopi disebuah restoran untuk sekedar menghilangkan rasa kantuk.

Selesai kami dari sana sebenernya masih panjang waktu tersisa namun dia memilih untuk kembali ke Pura, mungkin dia tidak mau kehilangan waktu beristirahatnya. Aku pun mengantarnya lagi sebelum aku kembali ke penginapan
Tiba di penginapan aku tidak lagi langsung duduk tapi berjalan jalan sebuah taman bersama kedua orang tuanya. Sembari menangkap foto aku menguap berkali kali hahahahaha dan duduk karena kaki rasanya sudah pegal.

Dan tiba maghrib aku berkemas lagi untuk pergi ke Pura Agung Giri Natha. Pura yang kerap aku sambangi kalau aku pergi ke Semarang. Berangkatlah  kami, sampai disana ku duduk seperti biasa, namun ada yg berbeda aku kini duduk disebelah orang Malaysia yg blum aku kenal sebelumnya. Timbulah niat kepo ku untuk bertanya tanya ngobrol sembari menunggu. Namun belum terlihat rombongan dia tiba.

1.5 jam berlalu aku masih asik bercengkrama dengan Yoghi namanya (bule malay) dan kurasa orang orang sekitarku mulai melihat ke arahku (GR :p)
Keluarlah aku dr Pura namun sebelum keluar ada seorang ayah dari teman doi mengajakku sedikit berbincang dengan perbincangan yang sedikit menggelitik, ku jawab2 saja dengan ramah dan asik, karena ku tau maksud dari Bapak ini adalah mau curhat hahahaha. Sabar sabar yo pak ;p hingga sampai di Jaba Pura ku tetap diajaknya ngoceh sembari tertawa kecil.

Terjadilah kebimbangan yaitu kembali ke penginapan atau pergi ke Pura doi lagi (sepertinya cocok dibuat vote IG haha) aku diam saja seperti biasa sambil menguping nguping, mencerna cerna, mengalirkan semua perbincangan ke kotak humorku.
Dengan akhirnya diputuskan untuk kembali ke penginapan. Sedih karena aku tidak lagi bisa bertemu dengannya padahal banyak obrolan yang ku punya. Tapi yasudahlah besok paginya aku juga akan kembali ke Jakarta.
Bersalam salaman sembari berpikir.

Tiba di penginapan aku langsung memasukkan semua barang barang ke Tas dan beristirahat. Diatas kasur diajaklah aku sedikit ngobrol oleh ibundanya lagi tapi ini lumayan agak lama.
Hingga pukul 00.30 aku baru bisa tertidur, dan kembali terbangun dengan tersentak karena tiba2 ayahnya masuk dan membangunkan pukul 03.00 sungguh ku tak berdaya lagi hanya tidur 2.5 jam. Ku putuskan untuk mandi dan berkemas sembari mencari grab.
Aku memutuskan untuk mengantarkan mereka menuju bandara walaupun aku naik kereta (lho?)

Sebagai bentuk tanggung jawabku, kuantarkan mereka dengan selamat ke Bandara. Dan berpisahlah kami disana, aku putuskan kembali ke stasiun walaupun menunggu cukup lama.
Tiba di stasiun aku duduk di tempat tunggu dengan perut kosong dan mata mengantuk. Oke kupilih tidur. Ya benar, ku tertidur dan dibangunkan oleh security. Hahahahaha sungguh ku memang memalukan.
Hingga 8 jam perjalanan aku kembali di Jakarta lagi dengan selamat.

Sungguh pengalaman yang begitu berharga bagiku. Sebuah perjuangan yang mungkin tidak orang lain pernah lakukan. Melelahkan namun tidak menjadi masalah bagiku, karena yang kumau adalah bahagia dan semangat yang keluar darinya. Apalah dayaku yang tidak bisa memberimu apa-apa, hanya sebuah dorongan semangat dan lantunan doa.

Teruntuk orang yang kusupport hingga saat ini, semangat ya, semoga apapun yang kau inginkan bisa tercapai dan lancar sesuai harapan. Tetap menjadi rendah hati seperti dahulu , jangan berubah karena yang pergi untukmu ini tidak akan berubah.
Semangat untuk sidangnya, semoga semuanya berlalu dengan lancar.

Ini saat aku main ke taman yang ku maksud.

Saat baru tiba di Pura 

Ini wajah malu maluQ yang sebenarnya malu maluim

Bye bye, sukses ku antarkan dengan selamat sampai bandara

Ini tiket kepulanganku

Dan ini wajah ku saat dibangunkan oleh security hohoho (Maap)



Salam hangat,

Ayu (Dormitory 18/05)








Tidak ada komentar:

Posting Komentar